Update lagi nih :D hahah :D Cerpen Baru
Sahabat Sejati
Alkisah, ada seorang anak direktur sebuah
perusahaan besar. Namanya Melody,
walaupun ia anak orang kaya akan tetapi ia tidak sombong, ramah dan suka
menolong. Melody sekarang duduk di kelas 3 SMPN 32 Jakarta.
Suatu hari di
sekolah tempat Melody, ingin mengadakan drama, drama itu diadakan untuk
mengisi acara ketika perpisahan sekolahnya. Untuk itu setiap siswa diwajibkan
membawa iuran sebanyak Rp 250.000.00 . Ada salah satu diantara teman Melody
yang kurang mampu namanya Ratih, Melody pun berniat untuk membantunya, walaupun
pada kenyataannya Ratih tidak pernah bersikap baik pada Melody.
Niat tersebut pun akhirnya diutarakan kepada
Ratih. Karena Ratih anak yang mudah tersinggung , ia pun marah kepada Melody.
Ratih mengira bahwa Melody ingin cari muka dan pamer kekayaan. Ia pun menolak
mentah-mentah bantuan Melody. Melody pun
sedih karena Ratih telah menolak bantuan darinya. Namun, karena Melody anak
yang rendah hati dia tetap saja membayarkan iuran Ratih secara diam-diam dan
meminta pada guru untuk merahasiakan bahwa ia yang telah membayar iuran
perpisahan Ratih.
Sebenarnya dulu Melody dan Ratih adalah teman
baik. Ratih pun adalah anak orang kaya sama seperti Melody . Kebetulah papah
mereka adalah rekan bisnis namun karena ada masalah orang tua hubungan mereka pun menjadi renggang. Apalagi
papah Ratih sekarang bangkrut Ratih mengira bahwa penyebabnya adalah papah nya Melody, ia pun semakin tidak suka pada Melody.
Setelah tahu bahwa uang perpisahannya telah
dibayarkan, Ratih bingung siapakah yang telah membayarkannya. Namun ia tak
ambil pusing, yang penting ia tidak perlu bingung mencari uang untuk
perpisahannya.
Sewaktu pulang sekolah Melody ingin mengajak
Ratih untuk pulang bersama, lantas ia pun segera berlari menghampiri Ratih yang ada di ujung jalan. Ketika tahu
Melody sedang mengejarnya Ratih pun kemudian berlari. Tiba-tiba ada mobil yang
sedang melaju hampir menabrak Ratih yang
menyebrang jalan, tetapi Melody langsung
mendorong Ratih dan akhirnnya Melody lah
yang tertabrak. Sontak Ratih langsung menghampiri Melody yang sudah tergeletak
bersimpuh darah dengan perasaan bersalah dan sedih Ratih pun meneteskan air
mata. Seketika orang-orang sekitar
tempat kejadian menghampiri Melody dan Melody pun dilarikan ke rumah sakit.
Bersama Ratih yang juga turut mengantar Melody.
Saat berada di rumah sakit Ratih begitu khawatir
akan keadaan Melody yang kini belum sadarkan diri. Ia pun menolak ajakan ayah
Melody untuk makan. Setelah 1 jam di
ruang UGD akhirnya, Melody dibawa ke ruang rawat yang artinya Melody sudah
boleh dijenguk. Tanpa ragu Ratih pun langsung masuk, dilihatnya kondisi Melody
yang cukup parah terutama di bagian kakinya ia pun bertambah sedih dan meneteslah air matanya tepat di telapak
tangan Melody. Melody pun seketika membuka matanya ia senang karena yang
dilihatnya adalah Ratih, ia pun tersenyum dan Ratih pun memeluknya. Semenjak
kejadian itu Ratih selalu datang untuk menjenguk dan merawat Melody. Hingga
akhirnya Melody pun sembuh dan mereka kembali menjalin persahabatan.